Solo – SD Muhammadiyah 6 Solo Mengirim 2 Guru Terbaik Bacaan Al-Qur’an Dalam Dauroh Tahsin dan Tahfid Al-Qur’an Perguruan Muhammadiyah.
SD Muhammadiyah 6 Kampung Sewu Solo mengirim dua guru terbaik bacaan Al-Qur’an dalam Dauroh Tahsin dan Tahfid Al-Qur’an perguruan Muhammadiyah dengan metode Al-Qosimi. Kegiatan ini berlangsung pada tanggal 17-18 Juli 2024 di Pondok Semangat Karangpandan.
Melalui penugasan dari Kepala Sekolah Joko Haryanto, S.Sos., M.Pd SD Muhammadiyah 6 Kampung Sewu Solo mengirim Muhammad Saifuddin, S.Pd dan Zuhud Mahabbah untuk melakukan pelatihan menghafal Al-Qur’an dengan metode Al-Qosimi. Menurutnya kedua guru tersebut memiliki kemahiran membaca Al-Qur’an yang baik, jelas dan tepat sesuai dengan ilmu tajwid, kaidah dan hukum-hukumnya.
“Dengan menyekolahkan anak di SD Muhammadiyah 6 Kampung Sewu Solo, orang tua bisa merasa tenang karena guru selalu mendapatkan pelatihan-pelatihan yang dipakai untuk membina peserta didik dalam menghafal Al-Qur’an. Kegiatan seperti ini sangat bermanfaat bagi guru karena dengan mengetahui metode yang tepat keberhasilan proses menghafal Al-Qur’an akan tercapai.” jelasnya.
Acara dibuka dengan Tilawah dan dilanjutkan sambutan oleh Ketua Majelis Pendidikan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Solo Dr. Mohamad Ali, S.Ag., M.Pd yang menyampaikan bahwa kepala sekolah adalah bagaikan lokomotif yang menentukan kemajuan atau kemunduran suatu sekolah. Kepala sekolah harus berani menyikapi guru dan tenaga pendidikan yang menghambat keberhasilan sekolah. Acara kemudian ditutup dan dilanjutkan dengan pelatihan guru yang berlangsung selama dua hari.
Saifuddin saat dihubungi oleh Humas SD Muhammadiyah 6 Solo, Destian Afiana menjelaskan tentang metode Al-Qasimi yang telah ia dapatkan melalui pelatihan ini. Menurutnya, menerapkan metode Al-Qasimi di sekolah dasar merupakan sebuah tantangan tersendiri. “Dalam lingkup pendidikan sekolah dasar, metode Al-Qasimi yang bisa diterapkan adalah konsep menghafal bersama guru, yaitu dengan formasi 4-3-3. Dimana 4 artinya guru membaca murid menirukan 4 kali, 3 artinya murid mengulangi 3 kali, dan 3 artinya modifikasi 3 kali. Pelatihan seperti ini membantu guru-guru Muhammadiyah dalam mengembangkan metode hafalan Al-Qur’an yang sesuai dengan usia siswa. “ tutup Wakil Kepala Bidang Ismuba itu.
Kontrubutor : Destian Afiana, M.Pd (Humas)
